Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto menyatakan ada pihak yang khawatir terhadap kekuatan pemerintah Indonesia. Kecenderungan tersebut tampak di tengah penanganan bencana banjir bandar Sumatra.
Prabowo menyorot peredaran misinformasi soal pemerintah di tengah upaya pemerintah, TNI, dan Polri dalam merespons dampak bencana banjir bandang di Sumatra.
"Saya minta waspada ke depan karena justru ada kecenderungan segelintir masyarakat yang punya motivasi politik, atau bahkan saya lihat ada mungkin pihak-pihak, kekuatan-kekuatan luar yang dari dulu selalu tidak suka dengan Indonesia,tidak suka Indonesia kuat, mantap gitu," katanya
Di tengah bencana, menurutnya, banyak pihak yang menyebarkan informasi bahwa pemerintah tidak hadir padahal puluhan ribu orang sudah dikerahkan dalam penanganan bencana.
"Saya lihat mungkin ada pihak yang khawatir karena rakyat baru sekarang ini, bahwa pemerintah Indonesia kuat, TNI kuat, Polri kuat, BNPB kuat, Basarnas kuat. Mampu kerahkan puluhan helikopter dalam waktu singkat, belasan pesawat terbang," kata Presiden.
Dia menjelaskan bahwa pesawat dan kapal TNI dikerahkan ke wilayah bencana untuk beroperasi tiap hari.
"Penerbang kita terbang tiap hari, ini adalah suatu hal yang perlu kita banggakan. Saya terus terang saja sebagai Presiden RI, saya bangga. Lihat kapal-kapal kita, di setiap tingkatan, berada di masyarakat," kata Presiden.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama seluruh unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, dan para relawan terus melakukan penanganan darurat bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat.
Penanganan difokuskan pada pencarian dan pertolongan korban, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, pembukaan akses wilayah terisolir, serta percepatan distribusi logistik, baik melalui darat maupun udara.
Mengutip Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB, Minggu (14/12/2025), data terbaru korban tewas mencapai 1.016 jiwa.
Adapun jumlah korban tewas terbanyak di Sumatra Utara dengan 349 jiwa. Sedangkan di Aceh mencapai 424 jiwa dan Sumatra Barat 243 jiwa.
Sedangkan jumlah korban hilang mencapai 212 jiwa. Jumlah yang terluka mencapai 7.600 jiwa. Sebanyak 52 kabupaten terdampak.
Akses infrastruktur di ketiga provinsi ini banyak mengalami kerusakan. Rinciannya adalah 158.000 unit rumah rusak berat, 1.200 fasilitas umum rusak, 219 fasilitas kesehatan rusak, 581 fasilitas pendidikan rusak, 434 rumah ibadah rusak, 290 gedung/kantor rusak, dan 145 jembatan rusak.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
1
















































