Dolar Jatuh, RI Tetap Resah: Kabar Genting Dalam Negeri Ini Buat Ngeri

2 days ago 7
  • Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam pada perdagangan kemarin, IHSG jeblok sementara rupiah melemah
  • Bursa Wall Street ditutup beragam, Dow Jones dan S&P mencetak rekor
  • Keputusan The Fed dan kekhawatiran kolapsnya hasil kesepakatan dagang AS-Indonesia akan membayangi pasar keuangan Indonesia hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar keuangan domestik ditutup beragam kemarin. Bursa saham jatuh tiba-tiba sementara rupiah menguat.

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih volatile hari ini. Selengkapnya mengenai proyeksi sentimen pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (11/12/2025). Indeks acuan pasar modal tanah air tersebut terpaksa terjun bebas di zona merah dengan koreksi tajam sebesar 1,37% ke level 8.581,94 sekitar pukul 15.00 WIB.

Sentimen negatif menyelimuti pasar seiring dengan tekanan jual masif yang menghantam saham-saham berkapitalisasi pasar besar (Big Caps), membuat IHSG tak berdaya menahan arus distribusi yang merata dari perbankan hingga infrastruktur.

Jebloknya IHSG kemarin dipicu oleh rontoknya saham-saham blue chip yang memiliki bobot (weighting) jumbo. Berdasarkan data perdagangan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi pemberat utama (top laggard) yang menyeret indeks turun paling dalam dengan kontribusi -13,23 poin ke level Rp 3.520.

Posisi kedua ditempati raksasa swasta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang menggerus indeks sebesar -11,82 poin ke level Rp 7.975.

Sebanyak 201 saham menguat, 500 melemah dan 98 stagnan. Investor asing secara mencatat net buy sebesar Rp 1,36 triliun tetapi di pasar reguler tercatat net sell sebesar Rp 58,28 miliar.

Beralih ke pasar valas, Rupiah berhasil ditutup menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Kamis (11/12/2025).

Merujuk data Refinitiv, rupiah ditutup pada level Rp16.665/US$ atau mencatatkan penguatan sebesar 0,09%. Meski menguat, sejatinya rupiah sudah dibuka naik 0,30% di awal perdagangan , namun seiring perdagangan, penguatan rupiah justru berkurang hingga di level penutupan. Sepanjang  kemarin, rupiah bergerak di rentang level Rp16.630 - Rp16.680/US$.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.00 WIB masih berada di bawah tekanan dengan terkoreksi 0,12% ke level 98,672.

Pergerakan rupiah sepanjang perdagangan kemarin masih diselimuti respon pelaku pasar terhadap keputusan Bank Sentral AS (The Fed) yang kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 bps, menjadi pemangkasan ketiga pada 2025.

Kondisi ini menjadi angin segar bagi rupiah. Pelemahan dolar AS meningkatkan selera risiko global dan memberi ruang bagi rupiah untuk melanjutkan penguatannya.

Meski demikian, The Fed memberi sinyal kemungkinan jeda pemangkasan karena inflasi masih bergerak di level yang relatif tinggi dan data ekonomi AS belum mencerminkan kondisi terbaru akibat shutdown pemerintah selama 43 hari.

Dari pasar obligasi, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) melandai tipis 6,189% pada perdagangan kemarin, dari 6,192% pada perdagangan sebelumnya. 
Imbal hasil yang melandai menandai harga SBN  tengah naik karena dicari investor.

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |