Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus memperkuat peran Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai motor pertumbuhan ekonomi daerah. Pasalnya, dampak ekonomi dari pembangunan KEK mulai dirasakan cukup signifikan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sejumlah daerah yang memiliki KEK dengan pengelolaan yang baik menunjukkan kinerja ekonomi bertumbuh signifikan, di antaranya Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal yang mampu mencatat pertumbuhan ekonomi di kisaran 8%-9%, jauh di atas rata-rata pertumbuhan provinsi maupun nasional.
Di Kabupaten Batang, kehadiran KEK Industriopolis Batang telah mendorong akselerasi investasi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang pada 2024 mencapai 6,03% dan meningkat tajam pada 2025, dengan pertumbuhan triwulan III 2025 tercatat 8,52% (yoy), didorong terutama oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang kuat.
"Pengalaman Kabupaten Batang dan Kendal menunjukkan bahwa KEK bukan hanya instrumen insentif investasi, tetapi juga katalis transformasi ekonomi daerah. KEK yang dirancang dengan baik, didukung infrastruktur, kemudahan berusaha, serta integrasi dengan tenaga kerja lokal, terbukti mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan," ujar Airlangga, dalam pernyataan resmi, dikutip Minggu (14/12/2025).
Kajian akademik juga menunjukkan bahwa keberadaan KEK Batang memberikan multiplier effect yang signifikan terhadap perekonomian lokal, mulai dari peningkatan kesempatan kerja, penurunan tingkat pengangguran, hingga penurunan tingkat kemiskinan.
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Batang tercatat menurun dari 8,73% pada 2024 menjadi 7,79% pada 2025, seiring meningkatnya aktivitas ekonomi dan kesempatan kerja di sekitar kawasan.
Selain mendorong pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja, Airlangga mengemukakan pengembangan KEK juga berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas ekonomi daerah. Masuknya investasi baru, adopsi teknologi, serta berkembangnya industri pengolahan bernilai tambah di KEK Batang telah meningkatkan efisiensi proses produksi dan nilai output per tenaga kerja, sehingga memperkuat daya saing ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Selain Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal juga menunjukkan kinerja ekonomi yang sangat kuat. Pada triwulan III 2025, perekonomian Kabupaten Kendal tumbuh 8,84% (yoy), tertinggi di Provinsi Jawa Tengah, didorong oleh aktivitas industri dan investasi di kawasan industri dan KEK.
"Capaian ini mengindikasikan adanya penguatan ekosistem industri regional, termasuk spillover effect antarwilayah di koridor Batang-Kendal-Semarang, serta menegaskan bahwa pengembangan KEK mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan di daerah," kata Airlangga.
Ke depan, dia menegaskan pengalaman Kabupaten Batang dan Kendal dapat menjadi model pengembangan KEK di daerah lain, khususnya dalam menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar wilayah metropolitan. Penguatan konektivitas, kepastian regulasi, kesiapan sumber daya manusia, serta keterkaitan dengan UMKM dan ekonomi lokal akan menjadi kunci agar manfaat KEK dapat dirasakan lebih luas dan inklusif.
"Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan terus mengoordinasikan kebijakan lintas Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk memastikan KEK berfungsi optimal sebagai instrumen percepatan investasi, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan pembangunan ekonomi nasional," pungkas Airlangga.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

5 hours ago
3

















































