Kata Zulhas dan Bos Bapanas Soal Kabar RI Mau Ekspor Beras ke Malaysia

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Isu Indonesia bakal ekspor beras ke Malaysia mulai ramai dibicarakan. Namun, pemerintah tampaknya tidak terburu-buru untuk mengambil langkah membuka keran ekspor.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan bahwa stok beras saat ini sedang melimpah, dan pemerintah ingin menikmatinya dulu.

"Kita tunggu dulu, kan kita baru punya yang banyak, senang, kita lihat-lihat dulu lah. Tapi kalau ada tetangga yang kurang, ya kita bantu, kata Pak Presiden begitu. Kalau tetangga kurang, kita bantu," ujar Zulhas saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Zulhas menyebut Indonesia saat ini sedang dalam kondisi yang menggembirakan, dimana stok cadangan beras pemerintah dalam posisi tertinggi sepanjang sejarah, yakni mencapai 3,7 juta ton.

"Tapi kita kan lagi senang ini, berasnya lagi banyak, mencapai 3,7 juta ton," ucapnya.

Senada dengan Zulhas, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi juga menyebut ekspor bisa saja dilakukan, namun tetap harus memperhitungkan cadangan nasional dan siklus produksi pangan.

"Pak Menko tadi kan sudah sampaikan, kita nikmati dulu lah kita punya cadangan pangan. Karena kan kita ini lagi mendorong membangun irigasi, membangun semua," kata Arief saat ditemui usai konferensi pers.

Arief menjelaskan, saat ini sistem pertanian Indonesia masih bergantung pada tadah hujan. Artinya, pasokan beras bisa menurun drastis setelah bulan Juni-Juli. Untuk itulah cadangan pangan, terutama beras di Bulog, akan menjadi penyangga saat produksi turun.

"Kalau di grafik itu kan kita bisa lihat setelah bulan Juni, Juli itu kan pasti grafiknya turun. Karena kita masih tadah hujan. Sampai paralel infrastruktur disiapkan, cadangan pangan kita itu fungsinya untuk saat kita produksinya di bawah 2,6 juta ton, artinya kita tidak bisa menanam lebih dari 1 juta hektar. Berarti setiap bulannya, defisit produksi-konsumsi itu menggunakan cadangan pangan," terang dia.

Adapun menanggapi kabar rencana ekspor 2.000 ton beras ke Malaysia, Arief tidak membantah. Ia menyebut, hal itu bisa saja terjadi, tapi perlu perhitungan matang soal keseimbangan stok dan kebutuhan nasional.

"Ya bisa aja kan. Tapi poinnya adalah hari ini kita bersyukur cadangan pangan beras kita cukup," ujar Arief.

"Kita apresiasi saudara-saudara kita di Bulog, Bulog ini luar biasa loh, bisa masukin 1,7 juta ton setara beras. Ini bulan Mei aja belum habis ya, udah 3,7 juta ton. Jadi kita apresiasi sama Pak Dirut Bulog dan tim di sana yang sedang bekerja keras," sambungnya.

Terkait potensi ekspor 2.000 ton beras per bulan ke Malaysia, Arief menegaskan semuanya tergantung situasi produksi dan kebutuhan dalam negeri. Ia juga menyoroti pentingnya menjaga siklus masuk-keluar beras agar stok tetap terjaga dengan baik.

"Ya kita tinggal hitung, kalau sekarang posisinya 3,7 juta ton. Kemudian nanti produksinya bisa bertahan di atas 2,5 juta ton, kenapa enggak. Kan beras ini bukan barang antik, beras ini kan harus dijaga in out-nya. Kita perlu merefresh beras," ungkapnya.

"Jadi jangan sampai beras yang sudah disimpan juga tidak dijaga refreshment stoknya. Jadi turnover-nya harus diatur. Dan kadar air 14% itu bisa tahan berapa lama dalam suhu Bulog yang hari ini, gudang Bulognya. Kemudian market juga kita harus lihat. Jadi keseimbangan antara hulu sama hilir dijaga. Kita monitor setiap hari sama-sama ya," pungkas Arief.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Produksi Beras Melimpah RI Berencana Ekspor Ke Malaysia

Next Article Video: Kemlu AS Kena Efisiensi - Mentan Tolak Ekspor Beras ke Malaysia

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |