Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) secara resmi membuka Posko Nasional Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) untuk Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Posko ini bertujuan untuk mengamankan suplai Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), Listrik hingga tanggap darurat bencana geologi.
Ketua Posko Nataru ESDM, Erika Retnowati menjabarkan, untuk menyambut Hari Raya Natal tahun 2025 dan juga Tahun Baru 2026. Pada tanggal 9 Desember 2025, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah menerbitkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 413.K/HK.02/MEM.S/2025 tentang Tim Posko Nasional Sektor ESDM.
"Dan kami kembali ditunjuk sebagai Ketua Posko Nasional Sektor ESDM ini, tentunya dengan support dari Bapak Ibu dari unit-unit di lingkungan Kementerian ESDM dan juga instansi-instansi terkait di luar Kementerian ESDM," terang Erika dalam Konfrensi Pers di Kantor BPH Migas, Senin (15/12/2025).
Pelaksanaan Posko Nataru 2026 ini, akan berlangsung selama 22 hari, dimulai dari hari ini 15 Desember 2025 hingga nanti tanggal 5 Januari 2026.
Dalam pelaksanaan kegiatan Posko Nataru, Pemerintah serta Badan Usaha bekerjasama dengan lembaga terkait seperti Korlantas Polri terkait dengan rute-rute yang dilakukan pembatasan ataupun titik-titik kemacetan, kemudian juga dengan Kementerian Perhubungan baik Perhubungan Darat, Laut, maupun Udara terkait dengan peningkatan aktivitas pergerakan orang dengan transportasi umum maupun dengan kendaraan pribadi.
Kemudian dengan Badan Pengatur Jalan Tol dan PT Jasa Marga terkait dengan kesiapan jalur tol dan fasilitas rest area di ruas tol, dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika terkait dengan prakiraan cuaca untuk antisipasi daerah-daerah rawan bencana dan juga cuaca ekstrem.
"Dengan sinergitas ini diharapkan hal-hal yang menjadi hambatan maupun kendala ini akan bisa kita antisipasi sejak awal dan teratasi dengan lebih sigap," tegas Erika.
Tim Posko Nataru 2026 mencatat, selama periode Posko ini Pertamina menyiapkan 125 terminal BBM, 7.885 SPBU, dan 72 DPPU, serta menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan demand tinggi.
"Dan secara umum kondisi ketahanan stok BBM aman dengan ketahanan stok dijaga pada kisaran 17 sampai 23 hari atau rata-rata sekitar 20 hari," ungkapnya.
Dia menyatakan, permintaan pengguna BBM bensin selama periode Posko Nataru diproyeksi meningkat sekitar 3,2% dibandingkan realisasi normal. Kemudian proyeksi penurunan demand pada gasoil sebesar 7,6% dibandingkan dengan realisasi normal.
Sementara itu, proyeksi penyaluran LPG selama periode Posko Natal dan Tahun Baru diprediksi mengalami kenaikan sekitar 7,2% jika dibandingkan dengan rerata penyaluran normal. Adapun permintaan untu avtur naik sebesar 5,2% dan kerosin naik 4,3% dibandingkan dengan realisasi normal.
"Kementerian ESDM c.q. Ditjen Migas dan Pertamina menyiagakan 40 terminal LPG, 736 SPPBE, dan 6.634 agen LPG. Prognosa ketahanan stok LPG nasional dalam kondisi aman dengan coverage day LPG pada kisaran 12 hari. Kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil dan disiapkan agen dan pangkalan LPG siaga 24 jam khususnya untuk wilayah dengan demand tinggi," tegas Erika.
Erika menambahkan, secara umum subholding gas akan menjaga keamanan dan kehandalan penyaluran gas bumi dari pemasok kepada 3.334 pelanggan komersial dan industri, 2.845 pelanggan kecil, lebih dari 817.000 pelanggan rumah tangga jaringan gas (jargas), dan power plant yang melalui lebih dari 34.000 km jaringan pipa gas, 16 SPBG dan MRU, dan 3 LNG terminal yang tersebar di 18 provinsi dan 74 kabupaten/kota. "Diprediksi akan terjadi penurunan volume niaga sebesar 5,4% dibandingkan dengan realisasi Nataru 2024," tegas dia.
Di sisi lain, prognosa kondisi pasokan tenaga listrik pada sistem kelistrikan Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, dan sebagian besar Indonesia Timur pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dalam kondisi aman dengan beban puncak sekitar 46.808 Megawatt, daya mampu pasok sebesar 53.930 megawatt sehingga terdapat cadangan total sebesar 7.122 megawatt atau 15,2%.
"Telah dibentuk tim tanggap darurat bencana geologi yang akan merespon dengan cepat setiap bencana yang terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam dan meningkatkan pemantauan gunung api secara cermat pada beberapa gunung api yang aktif," tutupnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
1
















































