Saatnya Buy In May, Ini 10 Saham yang Bisa Buat Anda Kaya

19 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Bulan Mei tahun ini nampaknya akan terasa berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pelaku pasar mulai optimis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melanjutkan bullishnya di sepanjang bulan ini. Bila sebelumnya Mei identik dengan Sell in May maka tahun ini bisa menjadi Buy in May.

Hal ini akan menjadi catatan bahwa pada Mei tahun ini, IHSG akan berakhir di zona hijau, mematahkan tren pelemahan yang terjadi selama empat tahun beruntun sebelumnya.

stockbitFoto: stockbit

Kabar meredanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China atas kesepakatan memangkas tarif impor secara signifikan, akan menjadi booster bagi IHSG di sepanjang bulan ini.

Dalam kesepakatan yang dibuat pada Senin (12/5), tarif AS terhadap produk China dipangkas dari 145% menjadi 30%, dan tarif China terhadap produk AS turun dari 125% menjadi 10% selama 90 hari ke depan.

Presiden AS Donald Trump memuji perjanjian tersebut sebagai bukti bahwa strategi tarif agresifnya membuahkan hasil, setelah AS membuat perjanjian awal dengan Inggris dan sekarang dengan China.

Selain itu, kabar baik lainnya, ketegangan antara India dan Pakistan yang sebelumnya pecah akhirnya mulai mereda dan keduanya resmi melakukan gencatan senjata terkait ketegangan di Kashmir, Minggu (11/5/2025).

Pejabat militer dari India dan Pakistan baru-baru ini melakukan pertemuan untuk membahas langkah lanjutan terkait situasi keamanan di sepanjang perbatasan kedua negara. Pertemuan ini menjadi sinyal positif di tengah hubungan yang sering kali diwarnai ketegangan.

Adapun, tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) secara tahunan mencapai 2,3% pada bulan April, lebih rendah dari yang diharapkan dan terendah sejak 2021.

Inflasi sedikit lebih rendah dari yang diharapkan pada bulan April karena tarif Presiden Donald Trump baru saja mulai menghantam ekonomi AS yang melambat, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja pada hari Selasa.

Pasar pun memperkirakan The Federal Reserve (The Fed) akan mulai melonggarkan kebijakan pada bulan Juni, dengan setidaknya tiga pengurangan total kemungkinan tahun ini.


Hal-hal ini lah yang akan mendorong laju IHSG semakin kuat dan dapat menembus level psikologis 7.000 dalam waktu dekat.

Beberapa saham sudah terlihat masuk dalam jajaran Trend Following, saham-saham kini sedang dalam tahap bullish sejalan dengan pergerakan IHSG.

Berikut catatan CNBC Indonesia Research, 10 saham yang dapat dipantau dalam trend bullish di sepanjang bulan Mei.

Selain itu, beberapa dari 10 saham tersebut terpantau masih memiliki valuasi yang murah dengan Price Book Value (PBV) 0 hingga 2.

Terpantau saham ANTM, DKFT, BKSL, BUKA dan HRTA memiliki valuasi yang cukup murah alias undervalued.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |