Wamentan Inspeksi Gudang Penggiling Padi Bulog di Karawang, Ada Apa?

5 hours ago 3

Karawang, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, melakukan kunjungan kerja ke salah satu fasilitas penggilingan modern milik Bulog, Rice Mill Unit (RMU), di Karawang, Jawa Barat. Kunjungan ini bukan sekadar inspeksi biasa, melainkan bentuk evaluasi langsung terhadap kesiapan Bulog dalam menyerap gabah petani dan mengolahnya menjadi beras.

"Hari ini saya meninjau fasilitas gudang sekaligus Rice Mill Unit milik Bulog, yang modern. Anda bisa lihat kegiatan pengolahan padi menjadi beras di sini, gabah menjadi beras di fasilitas ini," ujar Sudaryono dalam kunjungannya, Kamis (15/5/2025).

Sudaryono pun memuji kesiapan dan kelengkapan fasilitas yang dimiliki Bulog, menurutnya sangat strategis. "Di sini modern, mampu dan bisa. Fasilitas seperti ini di Karawang ada 10 unit, sisanya di seluruh Indonesia. Kita sedang menghitung dengan hasil panen, kemudian pola panen per tahun ini. Maka sebetulnya Bulog ini supaya prima dalam melayani petani, maka apa sih sebetulnya yang diperlukan?" lanjutnya.

Kunjungan ini, kata dia, bertujuan untuk memastikan Bulog tidak hanya siap menyerap gabah dari petani, tapi juga mampu mengolah dan memasarkannya dengan baik.

"Itu yang tujuan saya ke sini, ingin melihat bahwa Bulog itu handal. Handal dalam menyerap gabah sampai dengan tidur di lapangan, Pak Pinwil ya, sampai dengan mengolah dan memasarkannya pun mampu," ucap dia.

Wamentan Sudaryono saat meninjau Sentra Penggilingan Padi Bulog di Karawang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Wamentan Sudaryono saat meninjau Sentra Penggilingan Padi Bulog di Karawang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Wamentan Sudaryono saat meninjau Sentra Penggilingan Padi Bulog di Karawang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Sudaryono menyampaikan apresiasi terhadap capaian Bulog, namun tetap mengingatkan bahwa pujian tak boleh membuat terlena. "Tentu saja pujian adalah teror ya, bukan berarti kita memuji kemudian membuat orang terlena, tidak. Tapi ini sebuah semangat baru bahwa kita mampu," imbuhnya.

Lebih lanjut, dalam kunjungannya dia juga mengungkapkan pencapaian luar biasa dalam hal cadangan beras nasional.

"Sekarang Bulog memiliki cadangan beras yang disimpan di gudang Bulog tertinggi sepanjang sejarah. Jadi Bulog sampai dengan sekarang, sampai saya berdiri di sini, total beras yang disimpan di gudang Bulog adalah 3,7 juta ton," ungkap Sudaryono.

Ia menyebutkan bahwa serapan tahun 2025 dari Januari hingga pertengahan Mei sudah mencapai angka 2,1 juta ton, angka tertinggi sepanjang sejarah. Adapun sebagai pembanding, capaian serapan tertinggi sebelumnya terjadi pada 1984, yakni 3 juta ton.

"Ranking duanya adalah 3 juta ton yang terjadi di tahun 1984. Anda semua bisa cek, di tahun 1984 Presiden Soeharto mendapatkan penghargaan swasembada beras oleh FAO. Sehingga kita telah melampaui, secara kuantitas, rekor tertinggi yang ada," jelasnya.

Sudaryono menekankan, keberhasilan ini adalah hasil kerja kolektif antara petani dan seluruh jajaran Bulog.

"Ini tentu saja hasil kerja keras semua pihak, khususnya hasil kerja keras semua petani kita yang produksinya luar biasa, semangatnya luar biasa, plus ditambah semua pasukan Bulog dari mulai pimpinan Direktur Utama sampai dengan level yang terlaksana di lapangan semuanya kerja keras," katanya.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti perubahan pendekatan dalam kebijakan pengadaan Bulog yang kini lebih difokuskan pada pembelian gabah, bukan beras.

"Saya tegaskan di sini, Bulog tidak lagi dititikberatkan membeli beras, tapi lebih dititikberatkan sesuai dengan perintah Presiden Prabowo untuk membeli gabah. Kenapa? Karena kalau Bulog membeli beras tidak ketemu sama petani, ketemunya sama pedagang beras," jelasnya.

Dengan membeli langsung dari sawah, pemerintah ingin memastikan bahwa petani merasakan langsung kehadiran negara. "Sehingga manfaat dari keberadaan pemerintah yaitu Bulog bisa dirasakan oleh masyarakat kita, khususnya petani yang hari-hari selama ini selalu mengeluhkan urusan harga jual setelah panen," pungkasnya.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rekor! Bulog Serap 1,7 Juta Ton Setara Beras Per 28 April 2025

Next Article Sarang Burung Walet RI Laku Keras di Dunia, Begini Ambisi Wamentan

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |