Jakarta, CNBC Indonesia - China dan Kolombia secara resmi menandatangani rencana kerja sama bersama dalam kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI).
Hal ini diumumkan setelah diadakannya pertemuan bilateral antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Kolombia Gustavo Petro di Beijing, Rabu (14/5/2025).
Kolombia menjadi negara terbaru di Amerika Latin yang bergabung dengan proyek global ambisius yang diluncurkan Xi pada 2013 untuk membangun kembali "Jalur Sutra" modern melalui penguatan konektivitas perdagangan dan infrastruktur lintas benua.
"China siap mengimpor lebih banyak produk berkualitas tinggi dari Kolombia, mendukung perusahaan-perusahaan kami dalam berinvestasi dan berbisnis di sana, serta bekerja sama dalam pembangunan infrastruktur," kata Xi Jinping kepada Petro, seperti dikutip Xinhua.
Masuknya Kolombia ke dalam BRI menandai penguatan signifikan pengaruh China di kawasan yang selama ini dianggap sebagai wilayah pengaruh tradisional Amerika Serikat.
Dalam beberapa tahun terakhir, perdagangan antara Kolombia dan China mengalami peningkatan tajam, menjadikan Beijing sebagai mitra dagang terbesar kedua Kolombia setelah AS, bahkan telah menggeser posisi AS sebagai sumber utama impor Kolombia.
Lebih dari 20 negara Amerika Latin kini telah tergabung dalam BRI, menunjukkan kecenderungan regional terhadap kemitraan ekonomi baru di luar dominasi Barat.
Namun, dinamika ini tidak luput dari tekanan geopolitik. Pada Februari lalu, Panama secara tiba-tiba mengumumkan keluar dari inisiatif tersebut, keputusan yang menurut Beijing dipicu oleh tekanan dari Washington.
Sebelumnya, Petro menyatakan pada Senin bahwa Kolombia secara resmi akan bergabung dalam BRI, sebagai bagian dari upaya untuk memperluas kerja sama ekonomi, menarik investasi asing, serta membangun infrastruktur nasional yang berkelanjutan.
"Kami melihat China sebagai mitra global utama, yang bukan hanya sekadar tujuan ekspor, tetapi juga sumber teknologi, pembiayaan, dan pembangunan jangka panjang," ujar Petro dalam pernyataan terpisah kepada media Kolombia.
Bergabungnya Kolombia dalam BRI diharapkan akan membuka pintu bagi peningkatan investasi China di berbagai sektor strategis, mulai dari energi, logistik, pelabuhan, hingga transportasi publik dan pertanian.
China telah menunjukkan minat yang konsisten untuk memperluas pengaruh ekonominya melalui pinjaman, proyek-proyek infrastruktur besar, dan integrasi logistik yang menghubungkan kawasan Amerika Selatan ke jaringan dagang global yang dikendalikan Beijing.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: AS - China Berdamai, Perang Tarif Berakhir?
Next Article Awas RI! Trump Mulai Menebar Ancaman, Negara Ini Jadi Korban Pertama