Ini Beda Efek Perang Tarif Trump untuk RI, China dan AS

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan berbagai dampak kepada Indonesia di berbagai sektor. Meskipun Indonesia memiliki porsi ekspor ke AS dan China terhadap produk domestik bruto (PDB) relatif kecil, namun tetap ada dampak yang meluap dari kebijakan Presiden AS tersebut.

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan Indonesia sebenarnya relatif terjaga dari kebijakan tersebut karena porsi ekspor ke AS dan China terhadap produk domestik bruto (PDB) relatif kecil. Namun, ini tetap akan menekan neraca perdagangan Indonesia karena rantai perdagangan global yang saling terkait antar negara.

"Spillover dari trade war tadi terhadap bukan cuma ke Amerika Serikat, tapi juga terhadap ke China juga. Jadi bisa dari direct kemudian US ke China dan China ke Indonesia, bisa juga kemudian dari negara lain, misalnya US ke Euro, Euro ke China dan China juga ke Indonesia misalnya, itu juga kemudian bisa memberikan tekanan terhadap pertumbuhan ekspor Indonesia," terang Andry.

Dalam paparannya, kebijakan tarif Trump memiliki sejumlah pengaruh ke ekonomi Indonesia, seperti pada jalur perdagangan. Ada dampak kinerja ekspor lebih rendah dan risiko dumping produk-produk China yang tidak bisa masuk ke AS.

Kemudian pada investasi, ada dampak lebih rendahnya aliran investasi asing atau foreign direct investment (FDI), karena perekonomian China yang menurun. Namun demikian, ada dampak positif yang tercipta, yakni potensi aliran masuk invetasi dari korporasi AS ke negara-negara berkembang dengan suku bunga yang lebih rendah.

Selanjutnya pada pasar keuangan, ada dampak penarikan dana dari pasar keuangan karena sikap berhati-hati para investor. Hal itu kemudian berdampak pada pelemahan rupiah dan saham-saham di pasar saham RI.

Tak terlepas industri perbankan yang berpotensi terpengaruhi pertumbuhan kreditnya oleh sektor-sektor yang terdampak tarif. Kualitas kredit nasabah yang terdampak tarif juga dapat memburuk. Maka demikian, likuiditas menjadi semakin ketat.

Namun, AS sendiri juga tidak terhindar, dengan adanya risiko stagflasi dan semakin lamanya pemangkasan suku bunga. Sementara itu Tiongkok juga terdampak dengan ekspor ke AS yang tertahan, tetapi mendapatkan dampak positif dari peralihan ekspor ke negara-negara berkembang dan memberikan stimulus untuk mendorong perekonomian.

Secara global, dampak baik dari perang tarif ini adalah negara-negara penerus China akan mendapatkan untung dari ekspor dan relokasi FDI. Tapi, ketidakpastian akan meningkat terhadap pasar keuangan, yang kemudian menahan volume perdagangan global dan investasi.

Tanda-Tanda Resesi di AS

Ekonomi Amerika Serikat (AS) mengalami tekanan yang semakin besar dalam beberapa bulan terakhir. Berbagai faktor, mulai dari kebijakan tarif dagang yang berpotensi meningkatkan inflasi, telah berkontribusi pada perlambatan ekonomi yang dirasakan oleh bisnis dan masyarakat bahkan menaikkan peluang resesi.

Pemburukan tekanan ini tampak pada sejumlah data ekonomi AS. Secara kuartalan (% qoq), ekonomi AS mengalami kontraksi sebesar 0,3% pada kuartal I-2025 seperti dilaporkan Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS pada Rabu (30/4). Ini merupakan penurunan pertama sejak kuartal I tahun 2022.

Padahal, ekonomi AS mengalami pertumbuhan 2,4% pada kuartal sebelumnya dan berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 0,3%, menurut estimasi awal.

Lonjakan impor sebesar 41,3% turut memperlambat laju ekonomi, karena pelaku usaha dan konsumen bergegas menimbun barang sebagai antisipasi terhadap kenaikan biaya menyusul serangkaian pengumuman tarif oleh pemerintahan Trump.

Pertumbuhan belanja konsumen juga melambat menjadi 1,8%, laju paling lambat sejak kuartal kedua 2023, sementara belanja pemerintah federal turun sebesar 5,1%, penurunan paling tajam sejak kuartal pertama 2022. Sebaliknya, investasi tetap melonjak 7,8%, tertinggi sejak kuartal kedua 2023.

Tidak hanya itu, Indeks Keyakinan Konsumen Amerika Serikat yang diterbitkan oleh The Conference Board menunjukkan penurunan tajam pada April 2025, mencerminkan meningkatnya pesimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan.

Indeks utama turun sebesar 7,9 poin ke level 86,0. Angka ini merupakan yang terendah sejak Mei 2020. Sementara itu, Indeks Situasi Saat Ini hanya mengalami penurunan kecil ke angka 133,5, yang menunjukkan bahwa konsumen masih menilai kondisi bisnis dan pasar tenaga kerja saat ini relatif stabil. Namun, penurunan paling tajam terlihat pada Indeks Ekspektasi, yang anjlok 12,5 poin ke level 54,4, jauh di bawah ambang batas 80 yang sering dikaitkan dengan potensi resesi.

Penurunan ini dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran atas kebijakan tarif baru dari pemerintahan Trump, yang dikhawatirkan akan memicu kenaikan biaya hidup. Di sisi lain, hanya 31,7% responden yang percaya lapangan kerja akan tersedia dalam enam bulan ke depan.

Kemudian, angka PMI Manufaktur versi Institute for Supply Management (ISM) untuk AS pada periode April 2025 mengalami penurunan menjadi 48,7. Merosotnya angka PMI ini bukan baru saja terjadi melainkan telah terjadi selama tiga bulan beruntun dengan puncaknya pada Januari 2025 di angka 50,9.

Faktor utama yang mempengaruhi penurunan ini adalah kebijakan tarif yang agresif dari pemerintahan Trump. Pengenaan tarif tinggi terhadap barang impor, terutama dari China, telah meningkatkan biaya produksi dan menciptakan ketidakpastian dalam rantai pasokan. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan menunda investasi dan perekrutan tenaga kerja, serta mengurangi produksi.

Selain itu, sektor-sektor lain seperti konstruksi dan ritel juga menunjukkan tanda-tanda pelemahan, dengan laporan penurunan penjualan dan pengurangan tenaga kerja. Kombinasi dari faktor-faktor ini menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi AS mungkin menuju resesi jika tren negatif ini berlanjut.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: AS - China Berdamai, Perang Tarif Berakhir?

Next Article Dihajar Tarif Dagang Trump, Begini Respons Tak Terduga China

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |